Dalam rangka memperingati khoul di desa Klowok Kidul Desa Kemloko Kranggan Temanggung diadakanya seni kuda lumping persahabatan antara seni kuda lumping di daerah sekitar. Dengan mengundang 8 group seni kuda lumping seni kuda lumping " MARGO SANTOSO" mengadakanya dua hari dalam pertunjukanya. Adapun seni kuda lumping yang diundang adalah seni kuda lumping dari dusun Dampit Tlogomulyo, Jragan Tembarak, Traju Kranggan, Gentan Kranggan, dll.
Akulturasi tampak pada busana kuda lumping yang dikenakan penari saat tampil,. Terbukti dari busana yang lebih condong pada busana tari bali dan selingan di tengah tarian kuda lumping saat ini yang lagi trend ke budaya bali.
terbukti selingan tari leak dan gadis tari bali pada selingan yang disuguhkan tari kuda lumping dari dusun Dampit kecamatan Tlogomulyo ini. Budaya jawa sekarang lebih beraneka ragam jenisnya, dari tarian kuda lumping sendiri sangatlah tidaksama antara group satu dengan yang lainnya. semuanya mempunyai ciri khas sendiri.
Dari berbagai daerah sangatlah tidak sama persis sehingga penonton mendambakannya tarian yang disukainya dapat terpentaskan. Walau menunggu berja-jam penonton tetap setia berdiri disamping panggung.
Kuda lumping biasanya dipentaskan di area yang lapang karena panggung yang digunakan dalam pementasan hanya tratak tanpa alas kecuali pemusiknya ( djawa: yogo) yang memainkan diatas panggung. Banyak kakek-kakek dan nenek mengeluh karena tanpa terasa sudah menunggu berjam-jam sehingga kakinyapun terasa pegal-pegal karena kelamaan berdiri. (:-) arie)
sebagai orang temanggung, kita harus mempertahankan dan mengembangkan budaya kuda lumping masal ini.karena terbukti, bahwa kuda lumping masal asli budaya temanggung. NYONG CINTA TEMANGGUNG
BalasHapus